PROPAGASI CAHAYA DALAM PANDU
GELOMBANG FIBER OPTIK
Gelombang-gelombang dalam ruang terbuka (misalnya
cahaya) dipropagasikan ke semua arah, seperti gelombang speris (bola). Dengan
cara ini, mereka akan kehilangan energinya sebanding dengan kuadrat jaraknya;
oleh karena itu pada jarak R dari sumber besar energinya adalah energy
sumber dibagi dengan R2. Pandu gelombang menahan gelombang
untuk dipropagasikan dalam satu dimensi, sehingga dalam kondisi ideal gelombang
tidak akan kehilangan energinya selama dipropagasikan.
Gelombang cahaya dalam pandu gelombang tertahan karena
total refleksi dari dinding gelombang, sehingga propagasi dalam pandu gelombang
kira-kira dapat digambarkan seperti “zigzag” diantara dinding-dinding pandu
gelombang. Deskripsi ini tepat untuk gelombang elektromagnetik dalam tabung
berongga yang berbentuk persegi atau lingkaran.
Konsep dasar moda terpandu biasanya
dijelaskan dengan menggunakan model sinar optik. Moda tersebut dapat digunakan
karena proses pemanduan cahaya dalam pandu gelombang erat kaitannya dengan
fenomena-fenomena sinar optik pada bidang batas antara dua medium. Gelombang
optik yang terpandu dalam pandu gelombang dalam bentuk moda gelombang optik
adalah gelombang optik yang mengalami pantulan internal total pada kedua bidang
batas film-kover dan film-substrat. Dalam penjabaran mekanisme perambatan
cahaya pada serat optik, biasanya dijelaskan berdasarkan teori sinar.
Propagasi cahaya dalam pandu
gelombang serat optik terjadi dalam struktur fiber optik, yaitu inti(core),
kulit(cladding), dan jaket(coating). Kulit terbuat dari silika tanpa atau
dengan sedikit doping, indeks bias kulit sedikit lebih rendah daripada rendah
daripada indeks bias teras. Komposisi teras kulit yang demikian diperlukan agar
sinar yang masuk ke dalam dapat terpantul-pantul secara sempurna sepanjang
perjalanannya. Pantulan sempurna hanya dapat terjadi jika sinar datang dari
medium yang lebih rapat ke medium yang kurang rapat dan sinar datang dengan
sudut datang yang melebihi sudut kritiknya, peristiwa fisis semacam ini sering
kita lihat di jalanan pada waktu terik matahari sebagai asap (mirage).
Fungsi lain dari kulit yang tak kalah pentingnya adalah :
- melindungi
teras dari kotoran-kotoran
- menaikkan
ketahanan serat terhadap usikan-usikan mekanis
- mengurangi
kerugian akibat hamburan oleh diskontinuitas dielektrik di permukaan teras
Pada peristiwa pantulan sempurna
oleh kulit, sebetulnya masih disertai juga oleh rembesan sinar ke dalam kulit.
Hal ini dapat menyebabkan kerugian transmisi dan menyebabkan sinar yang tak
sejajar sumbu serat mencapai ujung seberang lebih dulu, sinar memiliki laju
rambat yang lebih besar di dalam kulit daripada di dalam teras.
Sebuah sinar di dalam serat terdiri
dari dua komponen, yaitu komponen sejajar sumbu dan komponen tegak lurus sumbu.
Komponen yang tegak lurus sumbu berarti tegak lurus pula dengan perbatasan
teras kulit. Ternyata hanya sinar yang komponen tegak lurusnya membentuk
gelombang diam (stasioner) yang dapat menjalar sepanjang serat, kibatnya sinar
yang merambat dalam serat cacahnya terbatas (disebut mode). Di dalam serat yang
diameter terasnya kecil (1-2mm) hanya satu mode saja yang dapat
merambat, serat ini disebut serat bermode tunggal.
Di dalam serat semacam ini pantulan sempurna
tidak akan terjadi jika amplitudo sinar melebihi jari-jari teras. Ukuran serat
mode tunggal yang kecil itu tidak menguntungkan, karena terdapat kesulitan
mengumpan sinar masuk ke dalamnya. Ukurannya dapat diperbesar dengan cara
membuat indeks bias terasnya. Serat bermode tunggal biasanya juga dikaitkan
dengan panjang gelombang sinar yang lewat, serat ini menggunakan diode laser sebagai
pengumpan sinarnya, kita tahu bahwa laser memiliki panjang gelombang tunggal
sehingga cocok dengan nama mode tunggal. Penggunaan laser di sini mengakibatkan
serat mampu membawa data dengan laju yang amat cepat dan dengan distorsi yang
minimal.
Serat yang mengijinkan beberapa mode
merambat di dalamnya disebut serat bermode banyak (multimode). Jika
indeks bias teras dan kulit berbeda drastis, disebut indeks-langkah (step-index),
setiap mode yang lewat memiliki jarak tempuh yang berbedabeda. Akibatnya mereka
tiba di ujung seberang pada seberang pada saat yang tidak sama pula, dikatakan
terjadi pelebaran pulsa yang akan menurunkan laju transmisi datanya. Peristiwa
dispersi antar mode ini dapat dikurangi dengan cara membuat indeks bias yang
turun sedikit demi sedikit dari teras sampai ke kulit, serat yang demikian ini
disebut serat dengan graded-index.
Sistem Penyaluran Gelombang optik
(1) Sistem Propagasi Ruang Bebas
Sistem propagasi ruang secara optik mempunyai keuntungan dari sifat
keserdehanaannya dan pengunaan sistem ini dengan kapasitas kecil pada saat ini
sudah mungkin untuk dilaksanakan.
Gambar. 9.2.1 Diagram Penyaluran Cahaya Untuk Sistem
Gelombang Pembawa.
(2) Sistem Penyaluran Melalui Kabel
Ada suatu media bagi penyaluran gelombang oprik seperti kabel optik yang
mempunyai sifat flexibel seperti kabel biasa. Dengan metoda ini maka
penyaluranya tidak lagi terpengaruh oleh keadaan cuaca dll, yang selalu mempunyai
pengaruh terhadap propagasi ruang. Pada saat ini ada 2 tipe fiber optik bagi
pembuatan kabel optik yang mengkin dipergunakan bagi masa mendatang. Jenis ini
adalah : tipe focussing dan tipe clad. Pada tipe focussing indek bias menuju
pusat dari gelas fiber terbagi secara parabolik (parabolically distributed).
Sedangkan untuk tipe clad bagian luar gelas fiber ditutup dengan gelas fiber
lain yang mempunyai indek bias kecil, sehingga sinar tidak keluar dari gelas
fiber disebabkan refleksi total pada permukaan yang mempunyai indek bias yang
tidak merata. Bagi keperluan kabel trunk media penyaluran multimode (misalnya
gelas fiber tipe focussing) dianjurkan pemakaiannya, yang dengan mudah dapat
dikoplingkan dengan diode luninous, yang sudah agak mudah dapat diperoleh bagi
keperluan sumber oscilasi frekwensi optik.
Sedangkan bagi penggunaan penyaluran toll (toll transmission) kabel dengan mode
tunggal, tipe clad atau tipe focussing yang mempunyai karekteristik lebar ban
yang sangat besar, dianjurkan pemakaiannya demi untuk memperoleh cara
penyaluran bebas cacat, pulsa berkecepatan tinggi.

Gambar 9.2.2 Konsep diagram sistem penyaluran cahaya lewat kabel
(3) Sistem penyaluran Optik dengan pancaran terpimpin (Optical beam guide
transmission system).
Pancaran optik yang terpimpin (suatu sistem penyaluran optik, dimana
lensa-lensa optik atau kaca-kaca cermin diatur pada kedudukan yang teratur bagi
keperluan membimbing sinar) mempunyai keuntungan dengan rendahnya redaman
penyaluran (mempunyai redaman kira-kira 0,5 dB/Km).
Gambar 9.2.3 Berkas Cahaya dalam tabung penyalur